Minggu, 16 Februari 2014

Musibah yang lebih parah dari meletusnya gunung kelud terjadi sebelum gunung meletus..

cucu_im03t : mbah,jadi..kalu gunung kelud punya hajatan hendak meletus,maka harus dikasih sesajen gtu ?

mbah: ini budaya le..jangan protes!!

cucu_im03t : mbah,tapi kalau sudah meletus,terus memakan korban,,,mungkin sesajennya kurang ya ?

mbah : ini budaya le..jangan protes!!jangan banyak tanya!!jangan mikir!!kuwalat!!

cucu_im03t : mbah,,kesyirikan zaman sekarang lebih parah dari zaman dulu yo mbah,,,kalau zaman dulu kesyirikan terjadi ketika dalam kelapangan,dan musyrikin zaman dahulu tidak berbuat syirik dikala sempit..sedangkan kesyirikan zaman sekarang terjadi di kala lapang dan sempit..

mbah : "hush!!woo dasar anake Wahab,,,"

‪#‎facepalm‬ ‪#‎budaya‬ ‪#‎prayforWARGAkelud‬

cuplikan berita,sengaja dicopas disini,,soale situs banyak gambar "aneh" ( dilarang penasaran )

TEMPO.CO, Kediri - Tingginya aktivitas vulkanik Gunung Kelud mulai menimbulkan kepanikan warga. Beberapa petani memajang sesajen berupa hasil bumi di depan pintu masuk pos pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan berharap mendapatkan keselamatan jika nanti gunung meletus.

Sesaat setelah petugas PVMBG mengumumkan peningkatan kegempaan Gunung Kelud, Kamis sore, 13 Februari 2014, sekitar 10 petani laki-laki dan perempuan serentak membawa hasil bumi dari ladang. Mereka menggantung durian, mangga, sirsak, pepaya, alpukat, dan nanas di palang pintu yang dipasang sebagai penghalang akses menuju puncak, tepat di depan pintu gerbang pos pemantauan di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

"Saat ini kan di atas (Gunung Kelud) sedang punya gawe, kami ingin membantu," kata Tari, 45 tahun, salah seorang petani, Kamis, 13 Februari 2014.

Warga menganggap naiknya aktivitas vulkanik Gunung Kelud ini tak ubahnya seperti orang yang sedang punya hajat. Sesuai tradisi masyarakat desa, warga sekitar akan memberikan sumbangsih berupa tenaga dan bahan makanan.

Seperti halnya Kelud yang dianggap memiliki hajatan hendak meletus, para petani yang sehari-hari bercocok tanam di lereng gunung bermaksud membantu dengan menyerahkan sesajen berupa hasil bumi. Buah-buahan tersebut merupakan hasil pertanian yang ditanam di lereng Gunung Kelud.

Pemasangan sesajen ini, menurut Tari, juga dimaksudkan untuk mencari keselamatan agar letusan nanti tak merusak tanaman mereka. Sebab, saat ini para petani tengah menghadapi masa panen nanas dan alpukat. "Bahkan bulan lima besok kami panen raya kopi," kata Agus, petani lainnya.

Mereka berharap letusan nanti tidak seperti tahun 1990 silam, di mana empasan awan panas dan pasir meluluhlantakkan tanaman pertanian mereka. Apalagi ada prediksi letusan Kelud kali ini akan menyamai letusan tahun 1990.

Meski informasi soal ancaman letusan itu terus disampaikan petugas PVMBG melalui kepala desa dan perangkat RT, mereka masih menunggu kabar dari Mbah Ronggo, kuncen Kelud.

Kepala pos pemantauan Gunung Kelud Khoirul Huda mengaku tak mempersoalkan ritual warga tersebut. Meski buah-buahan itu dipasang di dekat gerbang masuk kantornya, hal itu tak sampai mengganggu aktivitas petugas. "Silakan saja, tidak masalah," katanya.


Masihkah kita percaya akan budaya daripada syariat islam??? bertanyalah dalam hati apakah semua bencana ini hanya ujian ataukah azab karena manusia telah banyak melakukan kesyirikan

Rabu, 24 Agustus 2011

dunia yang tak menentu: Ketika Panggilan Allah di Abaikan (Pangilan Adzan ...

dunia yang tak menentu: Ketika Panggilan Allah di Abaikan (Pangilan Adzan ...: Akhir-akhir ini kita sering melihat bahwa sebagian atau sekolmpok manusia sangat-sangat tidak menghargai panggilan Allah atau suara...

Ketika Panggilan Allah di Abaikan (Pangilan Adzan untuk Shalat Berjamaah )

        Akhir-akhir ini kita sering melihat bahwa sebagian atau sekolmpok manusia sangat-sangat tidak menghargai panggilan Allah atau suara adzan untuk shalat berjamaah. Mereak melaukan seperti itu dengan berbagai macam alasan ada yang bilang masih bnyak kerjaanlah, ada yang bilang sedang nanggunglah dan berbagai alasan lainnya yang mereka ucapkan untuk berdalil bahwa mereka dapat meninggalkan shalat jamaah. Sungguh terlalu menyedihkan melihat keadaan umat muslim sekarang ini. Bagaimana tidak panggilan bos, panggilan handphone mereka dengan sgera mendatanginya, tetapi ketika adzan yang jelas- jelas panggilan dari Allah yang kedudukannya lebih tinggi dari bos dan lebih Kuasa Atas segalanya mereka dengan santai menjawabnya atau mengabaikannya. Subhanallah sungguh hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusi yang merupakan hamba-Nya. Apakah pantas kita sebagai hamba-Nya begitu meremehkan panggilana Allah padahal Allah sendiri sebenarnya tidak membutuhkan kita, kitalh yang membutuhkan-Nya.
            Saudaraku yang budiman cobalah kita tengok betapa pentingnya shalat tepat waktu dan berjamaah di masjid. Allah S.W.T menyuruh kita dalam surat Al-baqarah untuk selalu menjaga shalat terutama shalat ashar. Peliharalah segala shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (ashar)…”(al-Baqarah [2]: 238) ”.  Selain itu Rasulullah juga  bersabda
“para malaikat mengawasi kalian dengan bergantian antara malam dan siang. Mereka kemudian berkumpul pada waktu shalat subuh dan shalat ashar. Lalu malaikat yang mengawasi di malam hari naik ke atas. Maka Tuhan bertanya – meski Dia lebih tahu dari mereka -, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hamba-hambaKu?’ Para malaikat menjawab, ‘Ketika kami pergi, mereka sedang melaksanakan shalat. Dan ketika kami datang, mereka juga sedang melaksanakan shalat.’” (HR Bukhari)
dan “Siapa saja yang tidak melaksanakan shalat Ashar, maka amal perbuatannya akan hilang sia-sia.” (HR Bukhari).
            Shalat yang kita lakukan memiliki banyak manfaat sebelum saya menjelaskan beberapa manfaat shalat ada sebuah artikel yang menarik mengenai shalat ini. Saya harapkan ini menjadi sebuah ibrah atau pelajaran bagi para pekerja atau siapa saja yang sering mengabaikan panggilan Allah dan mungkin kisah ini jug atelah bnayka yang tahu. artikel ini berisi tentang dialog seseorang yang sedang mengisi bensin di suatu SPBU dengan seorang satpam penjaga disitu.
Penanya : “Kerja disini digaji pak?”
Satpam : “Iya dong pak.”
Penanya : “Alhamdulillah ya, masih bisa kerja dan digaji. Sementara ada orang lain yang ngga’ punya pekerjaan apalagi digaji”
Satpam : “Iya sih, pak. Tapi, Saya bosan pak, sudah 7 tahun begini terus … jadi satpam aja. Gaji pun naikala kadarnya.
Penanya : “Ooo begitu ya pak. Ohya, sudah sholat pak?”
Satpam : “Belum. Nanti aja, tanggung. Jam 5-an aja deh.”
Penanya : “Wah, sekarang jam 3-an, waktunya ashar. Kalau bapak sholat jam 5 berarti menunda sholat 2 jam. Kalau satu hari ada 5 waktu sholat, rata-rata bapak menunda 5 x 2 jam = 10 jam. Artinya Satu minggu bapak menunda 7 x 10 jam = 70 jam. Satu bulan 4 x 70 jam = 280 jam. Satu tahun bapak menunda 12 x 280 jam = 3360 jam. Dan akhirnya selama 7 tahun bapak telah menunda sholat selama 7 x 3360 jam = 3520 jam atau sama dengan 3 tahun. Nah, jadi dari 7 tahun yang bapak merasa bosan itu, bapak telah kehilangan 3 tahun menunda sholat.”
Satpam : “Wah, iya-ya pak. Banyak banget ya.”
Penanya : “Iya pak. Wajar kalau rezeki bapak tertunda juga.”
Penanya : “Sholatlah tepat waktu pak. Kalau sudah bisa, sholatlah berjama’ah, kalau sudah bisa, tambahkan dengan yang sunah, kalau sudah bisa, lengkapi dengan sholat Dhuha dan Tahajud. Lalu sempurnakan dengan sedekah.”
Satpam : “Iya pak, astaghfirullah. Jadi selama ini saya sendiri yang menjadi penyebab tertundanya rezeki Allah turun.”
Nah itu artikel menganduang sebauh renungan terdalan bagi kita yang sering menunda nunda shalat, dengan menunda-nunda itu salah satu kerugian kita adalah rezeki kita banyak yang tertunda.
            Sekarang saya akan memaparkan betapa berharganya shalat berjamaah di masjid, banyak manfaat-manfaat yang bisa kita raih daiantaranya :
1.      Langkah-Langkahnya Berpahala. Saudaraku betapa enaknya kita umat islam ini setiap ada panggilan untuk sholat lalu kita menunaiakn panggilan tersebut langkah-langkah kita dicatat sebagai pahala. Subahallah, enakkan. Sebagaimana Rasulullah bersabda :
 مَنْ تَطَهَّرَ فِيْ بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَ إِلىَ بَيْتٍ مِنْ بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ , لِيَقْضَِ فَرِيْضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ كاَنَتْ خُطُوَاتُهُ : إِحْدَاهُما تَحُطُّ خَطِيْئَةً , والاُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
” Siapa yang bersuci kemudian barjalan menuju rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu ketentuan Allah (shalat fardu), maka langkah-langkahnya, salah satunya menghapus dosa dan lainnya mengangkat derajat.”(HR Muslim)

2.      Shalat Berjamaah di masjid dapat meningkatkan pahala kita menjadi 27 Derajat. Kita lihat lagi betapa murahnya Allah dengan Shalat berjamaah kita mendapatkan pahala yang lebih besar dari shalat sendirian.  Sebagaimana sabda Rasulullah :
 صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذَّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
” shalat berjama’ah , lebih utama dari shalat seorang diri sebanyak 27 derajat

3.      Berbanggalah orang yang bisa memelihara shalat jamaah karena Allah lebih mengagumi shalat berjamaah dibanding shalat yang dilakukan sendiri.
Seperti yang dalil akan hal ini sebagaimana sabda Rasulullah :
 إنَّ اللهَ لَيَعْجَبُ مِنَ الصَّلاَةِ فِيْ الجَمِيْعِ
” sesungguhnya Allah mengagumi shalat yang dilakukan berjama’ah.”(HR Ahmad)

4.      Bagi orang yang sedang menunggu shalat jamaah di masjid baik sebelum dan sesudahnya maka dia akan di do’akan malaikat. Sebagaimana sabda Rasulullulah
 لاَيَزَالُ الْعَبْدُ فِيْ صَلاَةٍ ماَكاَنَ فِيْ مُصَلاَّهُ يَنْتَظِرُ الصَّلاَةَ, وَتَقُوْلٌ المَلاَئِكَةُ : الَّهُمَّ اغْفِرْلَهُ , حَتَّ يَنْصَرِفَ أَوْ يَحْدُثََ
seseorang selalu berada dalam shalat selama dia masih di tempat shalatnya untuk menunggu shalat .  malaikat akan mendoakannya : ya Allah, ampunilah dia, kasihinilah dia,. Hingga orang itu bangkit dari tempat itu, atau hingga dia berhadats.” 

5.      Orang akan bebas dari api neraka dan sifat munafik bila shalat berjamaah selama 40 hari. Dalilnya sebagaimana Rasulullah bersabda :
مَنْ صَلِّى لِلَّهِ اَرْبَعِيْنَ يَوْماً فِيْ جَماَعَة ٍيُدْرِكُ اَلتَّكْبِيْرةَ اْلأُوْلىَ كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتاَنِ :  بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارْ ,  وَبَرَاءَةٌ مِنَالنَّفَاقٍ
“seseorang selalu berada dalam shalat selama dia masih di tempat shalatnya untuk menunggu shalat .  malaikat akan mendoakannya : ya Allah, ampunilah dia, kasihinilah dia,. Hingga orang itu bangkit dari tempat itu, atau hingga dia berhadats.”    (Muttafaq alaih)

6.      Bagi orang yang melaksanakan shalat shubuh berjamaah makan pada hari itu juga mendapat jaminan dan keamanan dari Allah sebagaimana dalil yang merupakan sabda rasulullah :
مَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فَهُوَ فِيْ ذِمَّةِ اللهِ
Siapa yang shalat shubuh berjama’ah maka pada hari itu dia berada dalam jaminan Allah….”(HR muslim)

7.     Dihitung sebagai seorang yang melakukan shalat malam bila melakukan shalat subuh dan shalat isya secara berjamaah Rasulullah bersabda :
۩ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءِ فيْ جَماَعَةٍ فَكَأَنَّمَا قامَ نِصْفَ الَّليْلِ , وَمَنْ صَلَّى الصُبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللّيْلَ كُلَّهُ
“Siapa yang shalat isya’  berjama’ah seakan-akan dia shalat malam sebanyak setengah malam, dan siapa yang shalat shubuh berjama’ah , maka dia seakan-akan shalat malam selama semalam penuh,”   (HR.abu daud).
            Mungkin itu sebagian dari beberapa manfaat orang yang melaksanakan panggilan Allah tepat waktu dengan cara berjamaah. Selain manfaat, penulis disin juga akan menuangkan tentang ancaman atau kerugian orang yang meninggalkan atau bahkan menunda panggilan Allah antara lain :
1.      Sholat seseorang tidak akan di terima sebagaimana dalil dari Sahabat Ibnu Abbas r.a. berkata, bahwasanya Rosulullah SAW bersabda : 
“ Barang siapa mendengar seruan Adzan, tetapi tidak memenuhinya tanpa suatu uzur, maka sholat yang dikerjakannya tidak akan diterima. “ Para sahabat bertanya : “ Apakah uzurnya ? “ Beliau SAW menjawab : “ Ketakutan atau sakit.” ( HR Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah – At Targhib ) 
Ket : Maksud dari “ Sholatnya tidak akan diterima “ adalah, dia tidak akan memperoleh pahala dari sholat yang dikerjakannya, walaupun kewajibannya telah ditunaikan. Dengan kata lain, dia tidak akan memperoleh kemuliaan dan kehormatan yang seharusnya dia terima. Ini adalah menurut para Imam kita, sedangkan para Sahabat dan sebagian Tabiin mengatakan bahwa meninggalkan sholat berjamaah tanpa alasan yang kuat adalah haram hukumnya. Jadi, sholat berjamaah hukumnya adalah wajib, sehingga banyak Ulama yang mengatakan bahwa meninggalkan sholat berjamaah, sholatnya tidak sah ! Imam Hanafi r.a. mengatakan, meskipun sholatnya sah namun dia tetap berdosa karena meninggalkan berjamaah. Ibnu Abbas ra berkata bahwa orang yang seperti itu berdosa karena mengingkari Allah SWT. Ibnu Abbas ra juga berkata : “ Barang siapa mendengar suara Adzan, tetapi tidak melaksanakan sholat berjamaah, maka dia tidak menghendaki kebaikan dan tidak mau diberi kebaikan.“ Sementara Sahabat Abu Hurairah ra berkata : “ Barang siapa yang mendengar suara Adzan, tetapi tidak sholat berjamaah, maka lebih baik dituangkan cairan timah yang mendidih kedalam telinganya.“ Selain ini dalil ini juga diperkuat oleh dalil yang lain dari amirul mukm inin Ali bin Abi Thalib “Tidak ada shalat bagi tetangga masjid kecuali di masjid”. Ditanyakan kepada beliau : “ Wahai Amirul Mukminin siapa tetangga masjid?’” beliau menjawab: “ tetangga masjid adalah orang yang mendengarkan adzan”.

2.      Orang yang tidak mendengar panggilan Allah melakukan perbuatan Kebathilan di atas kebathilan, kekufuran dan kemunafikan. Sebagimana sabda Rasulullah Dari Sahabat Muadz bin Anas ra ia berkata : “ Kebathilan di atas kebathilan, kekufuran dan kemunafikan, yaitu orang yang mendengar panggilan muadzin untuk mendirikan sholat namun dia tidak memenuhinya.“ ( HR Ahmad dan Thabrani – At Thagrib ).
Betapa kerasnya ancaman dalam hadist ini, sehingga perbuatan seperti ini digolongkan kepada perbuatan orang-orang kafir dan munafik. Sebenarnya umat Islam tidak pantas melakukan perbuatan seperti itu. Dalam hadist lain dikatakan : “ Jika seseorang mendengar seruan Adzan tetapi tidak melaksanakan sholat berjamaah, maka dia pantas untuk mendapatkan kerugian dan keburukan.” Sahabat Sulaiman bin Abi Hastmah ra adalah seorang Sahabat yang disegani. Beliau dilahirkan sebelum Rosulullah SAW wafat. Tetapi ketika itu beliau terlalu muda untuk dapat meriwayatkan hadist-hadist Rosulullah SAW. Ketika Sayyidina Umar Ibnu Khotob ra menjadi khalifah, beliau ditugaskan untuk menjaga pasar. Pada suatu hari, Umar Al Faruk tidak melihatnya dalam sholat subuh berjamaah. Umar ra segera pergi kerumahnya dan bertanya kepada ibunya : “ Mengapa Sulaiman tidak menyertai sholat Subuh ? “ Ibunya menjawab : “ Sulaiman melaksanakan sholat sunnat sepanjang malam, sehingga dia tertidur pada waktu subuh.“ Lalu Umar ra berkata : “ Aku lebih menyukai sholat subuh berjamaah dari pada sholat sunnat sepanjang malam.”

3.      Rasulullah marah terhadap seseorang yang tidak mngerjakan shalat berjamaah samapai-sampai rasulullah ingin membakar umatnya yang mengerjakan shalat fardu di rumah ketika dia mendengar suara adzan. Subhanallah betapa pentingnya mnjawb panggilan Allah itu. Dari Sahabat Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rosulullah SAW bersabda : “ Sungguh saya ingin memerintahkan para pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar yang banyak, kemudian saya akan mendatangi orang-orang yang sholat dirumahnya tanpa uzur, dan saya bakar rumah-rumah mereka. “ ( HR Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmidzi )

4.      Seseorang yang tidak melakukan shalat berjamaah di masjid akan manjadi penghuni neraka jahanam. Dari Sahabat Ibnu Abbas ra :  “ Sesungguhnya seseorang bertanya kepadanya tentang orang yang berpuasa sepanjang hari dan mendirikan sholat sunnat sepanjang malam, tetapi ia tidak pergi ke Masjid untuk sholat berjamaah dan sholat jum’at. Ibnu Abbas ra menjawab: “ Dia adalah penghuni Neraka Jahanam“
( HR Tirmidzi – At Targhib )
. Orang-orang seperti ini, karena dia seorang muslim mungkin suatu saat akan dibebaskan dari neraka, kemudian dimasukkan kedalam surga. Tetapi siapa yang tahu berapa lama dia akan disiksa didalam neraka ?. Banyak ahli Sufi dan para Syeikh yang sangat mementingkan dzikir dan sholat sunnat serta menganggapnya sebagai suatu amal sholeh, tetapi mereka tidak melaksanakan sholat berjamaah. Hendaknya di ingatkan bahwa tidak ada orang yang dapat mencapai derajat kesholehan kecuali dengan mematuhi amalan-amalan kekasih kita, Nabi Muhammad SAW. Diriwayatkan dalam sebuah hadist bahwa Allah SWT mengutuk 3 (tiga ) golongan manusia yaitu : 1. Seorang Imam yang di benci oleh makmumnya dengan alasan yang masuk akal. 2. Seorang wanita yang dimurkai oleh suaminya, dan 3. Seorang yang mendengar suara adzan tetapi tidak pergi ke Masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Nah demikianlah saudara-saudaraku sekelumit catatan mengenai pentingnya menjawab panggilan Allah. Apa manfaat dan ancaman bagi yang mengampangkannya. Semoga kita menjadi hamba Allah yang selalu bertaqwa dan tidak sedikit pun dalam hati kita mempunyai rasa mengampangkan panggilan Allah. Semoga catatan ini bermanfaat sekaligus menjadi sebuah catatan yang dapat mengingatkan kita. Jangan lupa untuk selalu memenuhi panggilan Allah karena hal tersebut merupakan kewajiban kita sebagai manusia yang membutuhkan Allah. So jagalah terus sholat kita. Sekian duluan artikel ini  Kurangnya saya mohon maaf sebagai manusia yang tak pernah luput dari dosa. Wallahu’alam mustaan.
Sumber : google, dan hadist web.